oleh Firman Mulyadi
( Ketua BEM-KM Universitas Suryakanca Cianjur)
Ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipercaya rakyat menjadi presiden RI keenam, ia langsung mendapat ujian maha dahsyat. Tak tanggung-tanggung, bencana alam yang mengakibatkan tsunamai dan menelan korban jiwa ratusan ribu orang, terjadi di Aceh. Provinsi paling Barat Indonesia itu, luluh lantah. Tak dapat dihitung lagi berapa nilai rupiah akibat bencana tersebut. Yang pasti, inilah ujian pertama ketika pemerintahan SBY terbentuk. Seluruh dunia kemudian mengenal Indonesia. Aceh adalah ujian pertama bagi pemerintahan SBY. Ketika belum hilang kepedihan hati akibat tsunami di Aceh, tak lama kemudian disusul gempa yang juga maha dahsyat di Yogyakarta. Tak kurang ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan puluhan ribu orang kehilangan nyawa. Belum berakhir penderitaan di Yogyakarta, kasus yang sama seperti juga terjadi di kawasan Pangandaran Jawa Barat. Ratusan orang meninggal, dan puluhan ribu orang kehilangan rumah. Sejak peristiwa itu, alampun tampak semakin tak bersahabat. Sejumlah gunung mulai batuk-batu, susulan gempa seakan tak hendak berhenti. Gempa pun silih berganti mulai dari Papua, Maluku, Halmahera,. Bahkan Lampung, bahkan ibukota Jakarta juga tak luput dari gempa. Akibat dari semua renteten itu lebih dari 2 juta orang meninggal dunia. Sementara kerugian ditaksir tak kurang dari 10 x anggaran APBN. Ujian memang belum berakhir. Hanya dalam hitungan jam menyusul gempa di Jambi, sehingga kondisi ini menjadi perhatian seluruh dunia. Belum diketahui secara resmi data korban dari bencana terakhir tersebut. Tapi inilah ujian yang diberikan Tuhan saat kita menyambut awal bulan suci Ramadhan. Sesungguhnya, apa yang terjadi terhadap alam, adalah kehendak Tuhan, ataukah memang SBY adalah presiden yang tak direstui oleh alam ? Tak ada satupun manusia yang dapat menolak atau meminta. Sebab Tuhan punya kehendak lain terhadap apa yang diberikan kepada kita. Boleh jadi, inilah ujian sekaligus peringatan bagi kita semua. Hanya saja, ujian ini muncul di era pemerintahan SBY. Namun begitu, tidaklah berarti ini adalah bala, atau disebutkan sebagai alam yang tak menghendaki SBY jadi presiden. Tidak adil juga rasanya kalau kita menyebut, atau mengamini istilah miring yang diberikan kepada SBY. Sejak muncul bencana alam, nama SBY sering diplesetkan sebagai “Susilo Nyudho Nyowo”. Kita semua harusnya menjadi orang-orang yang legowo, jangan melemparkan kesalahan atau peristiwa kepada seseorang. Sikap legowo ini menjadi penting supaya kita tetap menjadi panutan orang lain. Karenanya, marilah kita sama-sama memahami, melihat jati diri masing-masing dan mari kita sama-sama merenungkan diri, apa makna ujian yang diberikan Tuhan di era pemerintahan SBY ???
Ketika pemerintahan awall SBY di sambut dengan Tsunami di Aceh, kini penutupan pemerintahan SBY di sambut kembali dengan jebolnya tanggul Situ gintung, tak kurang dari 56 orang tewas. Kenapa dalam pemerintahan SBY ini begitu banyak bencana alam yang terjadi???? Benarkah kalau SBY tidak direstui oleh alam Indonesia sehingga begitu banyak bencana??. Wallahualam.
Tapi bagaimana kalau kita berfikir, andaikan dalam pemerintahan SBY ini tidak di uji dengan berbagai bencana alam?? Sukseskah pemerintahan SBY???????????
0 komentar:
Posting Komentar